Belakangan
ini ada banyak orang terkejut dengan banyaknya korban penipuan berkedok
penggandaan uang, ada ribuan orang yang menghamba kepada uang kertas
dan logam mulia (korban Dimas Kanjeng) dan tidak sedikit nyawa melayang
akibat mengikuti aliran ini, mereka menganggap benda-benda mati itu
lebih mulia bahkan setelah datangnya kebenaran dari Tuhannya.
Ada apa dengan masyarakat kita saat ini? disebutkan beberapa ahli bahwa masyarakat kita kini sedang sakit, menurut para ulama ini disebut dengan penyakit 'Wahan"
"Apa itu penyakit wahan?"
ia adalah salah satu jenis penyakit mematikan yang akan menyerang banyak manusia menjelang akhir jaman. Ini adalah penyakit "cinta dunia dan takut mati". Bahaya penyakit wahan jauh lebih dahsyat dari pada AIDS, TBC, Flu Burung, atau Flu Babi. Karena penyakit ini akan mematikan hati dan jiwa seseorang sehingga menyebabkan penderitaan yang panjang di dunia dan terlebih di akhirat.
Istilah wahan diungkapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tatkala menjelaskan kondisi umat manusia di masa akan datang. Penyakit wahan ini menjadi penyebab utama segala keburukan dan keterpurukan umat Islam sehingga karenanya mereka menjadi bulan-bulanan musuh-musuh islam.
Matinya hati dan jiwa lalu menjadi makin keras dan rapuh, itulah awal mula terserangnya penyakit ini. Hati yang mati ditandai dengan gelapnya pandangan melihat keindahan dunia, tulinya pendengaran dan rendahnya kemampuan merasakan kekuasaan Allah atas dirinya. Secara kasat mata mereka memilih jauh dari cahaya dan rahmat Allah swt dan berani menjual kehidupan akhiratnya untuk kesenangan dunia sesaat.
Mengapa masyarakat kita mengalami penurunan tingkat kemampuan tersebut dalam hatinya? karena mereka terlalu mendewakan akal/ materi, memilih mengikuti kesenangan hawa nafsu dan berpola pikir materialistik. Segala sesuatu diukur dengan uang, tidak ada campur tangan Allah didalamnya terutama dalam hal rezeki. Allah tidak pernah dilibatkan dalam segala urusan terutama urusan yang satu ini, mereka menganggap rizki datang semata-mata akibat usaha dan upaya mereka pribadi, alih-alih memilih bersikap sabar menghadapi masalah hidup dan memohon datangnya pertolongan Allah, mereka lebih memilih cara instan menyelesaikan masalah dengan cara bersekutu dengan syetan dan bangsanya.
Maka atas kesombongannya itulah Allah mengunci mati pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya (Al Jaatsiyah:23) dan menimpakan penyakit yang mana mereka tidak akan sanggup menahan beban siksanya di dunia dan akhirat. Inilah sumber petaka yang paling bahaya dimasyarakat kita. "Gambaran nyata masyarakat sakit dan sekarat, matinya mata hati."
Ada apa dengan masyarakat kita saat ini? disebutkan beberapa ahli bahwa masyarakat kita kini sedang sakit, menurut para ulama ini disebut dengan penyakit 'Wahan"
"Apa itu penyakit wahan?"
ia adalah salah satu jenis penyakit mematikan yang akan menyerang banyak manusia menjelang akhir jaman. Ini adalah penyakit "cinta dunia dan takut mati". Bahaya penyakit wahan jauh lebih dahsyat dari pada AIDS, TBC, Flu Burung, atau Flu Babi. Karena penyakit ini akan mematikan hati dan jiwa seseorang sehingga menyebabkan penderitaan yang panjang di dunia dan terlebih di akhirat.
Istilah wahan diungkapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tatkala menjelaskan kondisi umat manusia di masa akan datang. Penyakit wahan ini menjadi penyebab utama segala keburukan dan keterpurukan umat Islam sehingga karenanya mereka menjadi bulan-bulanan musuh-musuh islam.
Matinya hati dan jiwa lalu menjadi makin keras dan rapuh, itulah awal mula terserangnya penyakit ini. Hati yang mati ditandai dengan gelapnya pandangan melihat keindahan dunia, tulinya pendengaran dan rendahnya kemampuan merasakan kekuasaan Allah atas dirinya. Secara kasat mata mereka memilih jauh dari cahaya dan rahmat Allah swt dan berani menjual kehidupan akhiratnya untuk kesenangan dunia sesaat.
Mengapa masyarakat kita mengalami penurunan tingkat kemampuan tersebut dalam hatinya? karena mereka terlalu mendewakan akal/ materi, memilih mengikuti kesenangan hawa nafsu dan berpola pikir materialistik. Segala sesuatu diukur dengan uang, tidak ada campur tangan Allah didalamnya terutama dalam hal rezeki. Allah tidak pernah dilibatkan dalam segala urusan terutama urusan yang satu ini, mereka menganggap rizki datang semata-mata akibat usaha dan upaya mereka pribadi, alih-alih memilih bersikap sabar menghadapi masalah hidup dan memohon datangnya pertolongan Allah, mereka lebih memilih cara instan menyelesaikan masalah dengan cara bersekutu dengan syetan dan bangsanya.
Maka atas kesombongannya itulah Allah mengunci mati pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya (Al Jaatsiyah:23) dan menimpakan penyakit yang mana mereka tidak akan sanggup menahan beban siksanya di dunia dan akhirat. Inilah sumber petaka yang paling bahaya dimasyarakat kita. "Gambaran nyata masyarakat sakit dan sekarat, matinya mata hati."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar