Sudah jadi hal lumrah jika seorang presiden atau pemimpin manapun mengumbar janji kepada konstituennya. Itu memang bagian dari teknik menarik perhatian dan simpati public agar mau memilih dan memberikan dukungan. Tapi apa jadinya jika janji-janji manis yang disampaikan itu dianggap terlalu manis hingga nalar dan logikapun tidak mampu menampik dan menolaknya. APa jadinya jika janji itu sangat indah namun dalam perjalannya tidak mudah dalam mewujudkannya.
Donald Trump, presiden terpilih amerika serikat ke 45 baru saja dilantik dan ia datang ke masyarakat amerika bagaikan Santa Klaus yang ada di dongeng hari raya natal. Donald Trump dengan bangganya datang dengan sekarung bingkisan natal ada di pundaknya dan ia bicara bahwa ia siap membagikan kado natal kepada semua warganya tanpa kecuali. Dalam waktu dekat ia akan memberikan pekerjaan, rumah, pelayanan kesehatan, hiburan, dan sebagainya. Dimana masyarakat amerika seolah sedang berada dalam mimpi dan sedang dibacakan dongeng kehidupan yang semua isinya keindahan. Santa kalus ini juga menjanjikan berbagai kekisruhan dan kekacauan akan dilenyapkan dari muka bumi amerika, dan ia akan merubahnya menjadi ketenangan dalam sekejap mata.
Kini sang santa Klaus sedang berupaya keras mengajak pengusaha otomotif untuk membangun pabrik didalam negeri agar masyarakat amerika bisa bekerja dan memiliki penghasilan. Diminggu-minggu pertamanya Trump telah melakukan banyak upaya untuk mengembalikan kejayaan amerika, sebagaimana yang pernah mereka dapatkan beberapa waktu lalu. Namun, pertanyaannya mampukah hal itu dilakukan? mengingat selama ini masyarakat amerika sudah terbiasa hidup instan, gaya hidup hedonis, maunya dilayani dan segala sesuatunya serba cepat. Masyarakat amerika yang ada saat ini bukan pekerja keras sebagaimana yang pernah ada sebelumnya, mereka terbiasa hidup manja dan cenderung malas berusaha.
Orang amerika terbiasa dilayani dan gaya hidup mereka berada diatas rata-rata kebanyakan orang hidup dinegara lain yang terbiasa sederhana harus merombak seluruh standar hidup warga amerika sama dengan merubah seluruh gaya hidup warganya yang terbiasa hidup enak dengan fasilitas ekslusif menjadi lebih keras. Merubah seluruh tatanan hidup artinya harus mau memulai dari dari awal, merubah pola dan gaya hidup kebanyakan warga yang punya ketergantungan tinggi terhadap teknologi. Apakah ini hal mudah? pastilah sangat sulit.
Mampukah Trump mengajak warganya untuk kembali hidup prihatin, sederhana, kerja keras, banting tulang, dan kembali menata ulang kehidupan mereka menjadi lebih keras. Maukah warganya diajak kembali memasuki masa-masa sulit dan bekerja sama saling bahu-bahu untuk mewujudkan mimpi mereka, sementara orang amerika sudah terbiasa hidup individualistis dan materialistis. Kehidupan serba cepat yang sudah mendarah daging harus diganti dengan sikap pekerja keras. Nampaknya ini bukan perkara mudah, seorang Trump yang punya mimpi besar terhadap amerika, akan menghadapi banyak perlawanan dari warganya sendiri, karena sudah pasti warga amerika tidak mudah diajak berkompromi untuk mau merubah gaya hidup yang sudah menjadi bagian kesenangan mereka, dan mereka akan menentang dan menolak keras kebijakan Trump di awal-awal masa sulit peralihan ekonomi amerika yang tadinya terbuka menjadi tertutup.
Ekonomi amerika yang sebelumnya sangat liberal, bisa menerima apa saja masuk ke dalam lingkungan mereka, kini setelah Trump terpilih, maka itu semua akan dikurangi atau bahkan hilang sama sekali. Yang mana akhirnya Trump akan dianggap tidak berpihak pada kepentingan warganya, sebaliknya terlalu mengekang dan membatasi berbagai nilai kebebasan yang sudah mereka anut selama ini. Ini adalah cobaan paling berat bagi warga amerika, karena sebagai mana kita semua tahu, tidaklah mudah merubah suatu tatanan hidup masyarakat jika masyarakatnya sendiri tidak siap dengan perubahan. Sementara kini jaman sudah berubah, persaingan sudah menjadi lebih ketat dan hidup juga sudah menjadi semakin keras.
Orang amerika yang terbiasa hidup enak, tidak akan mau diajak meninggalkan kebiasaan hidup hedonisnya jika mereka menganggap Trump bisa memberikan apa yang mereka inginkan sebagaimana yang dilakukan seorang Santa Klaus, mau memberikan kado apa saja tanpa mereka harus berusaha dan bekerja keras. Donald Trump juga akan mengalami kesulitan dan kesusahan dalam upayanya mewujudkan janji-janji manisnya, karena ia tidak mampu menghadapi penolakan warganya. Karena warganya juga mengharap terjadinya perubahan semata-mata datang langsung dari tangan baja Trump, warganya berharap Trump bisa menjadi sinterklas yang bisa menyulap semua perubahan dalam sekejap mata, tanpa warganya harus bersusah payah merubah gaya hidupnya.
Diawal Trump mungkin bisa berakting sebagai santa Klaus, berwajah manis dan menebarkan seyum dimana-mana, tetapi ia tidak akan mampu menghadapi penolakan warganya yang memintanya untuk ini dan itu. Akan terjadi lebih banyak penolakan di masa-masa berikut pemerintahan Trump, karena warga amerika bukanlah orang yang sabar dan bisa menunggu terlalu lama datangnya perubahan dan perbaikan ekonomi. Warga amerika akan terus-menerus menodongnya dengan pertanyaan kapan ekonomi membaik, dan kapan Trump akan mewujudkan janjinya. Jika itu tidak bisa dipenuhi dalam kurun waktu satu tahun pertama, posisi Donald Trump bisa terancam dan ia bisa dimakzulkan karena dianggap tidak bisa memenuhi janjinya.
Inilah fakta nyata tentang mimpi orang amerika yang selalu mereka idam-idamkan, memiliki seorang pemimpin yang membawa perubahan dalam waktu singkat sebagaimana yang sering mereka saksikan di drama televisi ataupun dongeng sebelum tidur atau sama persis dengan dongeng anak di hari natal, yaitu hadirnya sosok Santa Klaus yang memberi semua yang mereka inginkan. Tapi kenyataannya memperbaiki sistem ekonomi negara besar bukan perkara mudah tidak seperti membalikkan telapak tangan, itu membutuhkan proses panjang dan terus-menerus, juga dukungan penuh dari warganya. Tidak banyak negara yang mampu memperbaiki sistem perekonomiannya dengan cara cepat dan instan, kebanyakan yang terjadi justru kegagalan dan kekecewaan warganya yang tidak kunjung menunjukkan hasil karena yang dirasakan justru terus-terusan upaya pengurangan dan pembatasan di sana-sini, sebagaimana yang terjadi belakangan ini. Pemerintah Trump menghentikan bantuan sosial bernama "Obamacare" dan ini mengakibatkan banyak tenaga medis di amerika merasa kecewa dan menyayangkan apa yng dilakukan Trump ini justru memperburuk kondisi yang ada. Ditambah lagi upaya pembatasan jumlah imigran yang mendapatkan perlawanan dari warga amerika, di jalan-jalan sering terjadi demonstrasi massa dan kondisi ini membuat kondisi iklim investasi terganggu. Para pelancong dan turis tidak lagi bisa merasakan kondisi amerika yang tenang karena surat kabar nasional juga kerap memberitakan hal-hal kurang harmonis dan ketegangan antar pendukung.
Donald Trump, presiden terpilih amerika serikat ke 45 baru saja dilantik dan ia datang ke masyarakat amerika bagaikan Santa Klaus yang ada di dongeng hari raya natal. Donald Trump dengan bangganya datang dengan sekarung bingkisan natal ada di pundaknya dan ia bicara bahwa ia siap membagikan kado natal kepada semua warganya tanpa kecuali. Dalam waktu dekat ia akan memberikan pekerjaan, rumah, pelayanan kesehatan, hiburan, dan sebagainya. Dimana masyarakat amerika seolah sedang berada dalam mimpi dan sedang dibacakan dongeng kehidupan yang semua isinya keindahan. Santa kalus ini juga menjanjikan berbagai kekisruhan dan kekacauan akan dilenyapkan dari muka bumi amerika, dan ia akan merubahnya menjadi ketenangan dalam sekejap mata.
Kini sang santa Klaus sedang berupaya keras mengajak pengusaha otomotif untuk membangun pabrik didalam negeri agar masyarakat amerika bisa bekerja dan memiliki penghasilan. Diminggu-minggu pertamanya Trump telah melakukan banyak upaya untuk mengembalikan kejayaan amerika, sebagaimana yang pernah mereka dapatkan beberapa waktu lalu. Namun, pertanyaannya mampukah hal itu dilakukan? mengingat selama ini masyarakat amerika sudah terbiasa hidup instan, gaya hidup hedonis, maunya dilayani dan segala sesuatunya serba cepat. Masyarakat amerika yang ada saat ini bukan pekerja keras sebagaimana yang pernah ada sebelumnya, mereka terbiasa hidup manja dan cenderung malas berusaha.
Orang amerika terbiasa dilayani dan gaya hidup mereka berada diatas rata-rata kebanyakan orang hidup dinegara lain yang terbiasa sederhana harus merombak seluruh standar hidup warga amerika sama dengan merubah seluruh gaya hidup warganya yang terbiasa hidup enak dengan fasilitas ekslusif menjadi lebih keras. Merubah seluruh tatanan hidup artinya harus mau memulai dari dari awal, merubah pola dan gaya hidup kebanyakan warga yang punya ketergantungan tinggi terhadap teknologi. Apakah ini hal mudah? pastilah sangat sulit.
Mampukah Trump mengajak warganya untuk kembali hidup prihatin, sederhana, kerja keras, banting tulang, dan kembali menata ulang kehidupan mereka menjadi lebih keras. Maukah warganya diajak kembali memasuki masa-masa sulit dan bekerja sama saling bahu-bahu untuk mewujudkan mimpi mereka, sementara orang amerika sudah terbiasa hidup individualistis dan materialistis. Kehidupan serba cepat yang sudah mendarah daging harus diganti dengan sikap pekerja keras. Nampaknya ini bukan perkara mudah, seorang Trump yang punya mimpi besar terhadap amerika, akan menghadapi banyak perlawanan dari warganya sendiri, karena sudah pasti warga amerika tidak mudah diajak berkompromi untuk mau merubah gaya hidup yang sudah menjadi bagian kesenangan mereka, dan mereka akan menentang dan menolak keras kebijakan Trump di awal-awal masa sulit peralihan ekonomi amerika yang tadinya terbuka menjadi tertutup.
Ekonomi amerika yang sebelumnya sangat liberal, bisa menerima apa saja masuk ke dalam lingkungan mereka, kini setelah Trump terpilih, maka itu semua akan dikurangi atau bahkan hilang sama sekali. Yang mana akhirnya Trump akan dianggap tidak berpihak pada kepentingan warganya, sebaliknya terlalu mengekang dan membatasi berbagai nilai kebebasan yang sudah mereka anut selama ini. Ini adalah cobaan paling berat bagi warga amerika, karena sebagai mana kita semua tahu, tidaklah mudah merubah suatu tatanan hidup masyarakat jika masyarakatnya sendiri tidak siap dengan perubahan. Sementara kini jaman sudah berubah, persaingan sudah menjadi lebih ketat dan hidup juga sudah menjadi semakin keras.
Orang amerika yang terbiasa hidup enak, tidak akan mau diajak meninggalkan kebiasaan hidup hedonisnya jika mereka menganggap Trump bisa memberikan apa yang mereka inginkan sebagaimana yang dilakukan seorang Santa Klaus, mau memberikan kado apa saja tanpa mereka harus berusaha dan bekerja keras. Donald Trump juga akan mengalami kesulitan dan kesusahan dalam upayanya mewujudkan janji-janji manisnya, karena ia tidak mampu menghadapi penolakan warganya. Karena warganya juga mengharap terjadinya perubahan semata-mata datang langsung dari tangan baja Trump, warganya berharap Trump bisa menjadi sinterklas yang bisa menyulap semua perubahan dalam sekejap mata, tanpa warganya harus bersusah payah merubah gaya hidupnya.
Diawal Trump mungkin bisa berakting sebagai santa Klaus, berwajah manis dan menebarkan seyum dimana-mana, tetapi ia tidak akan mampu menghadapi penolakan warganya yang memintanya untuk ini dan itu. Akan terjadi lebih banyak penolakan di masa-masa berikut pemerintahan Trump, karena warga amerika bukanlah orang yang sabar dan bisa menunggu terlalu lama datangnya perubahan dan perbaikan ekonomi. Warga amerika akan terus-menerus menodongnya dengan pertanyaan kapan ekonomi membaik, dan kapan Trump akan mewujudkan janjinya. Jika itu tidak bisa dipenuhi dalam kurun waktu satu tahun pertama, posisi Donald Trump bisa terancam dan ia bisa dimakzulkan karena dianggap tidak bisa memenuhi janjinya.
Inilah fakta nyata tentang mimpi orang amerika yang selalu mereka idam-idamkan, memiliki seorang pemimpin yang membawa perubahan dalam waktu singkat sebagaimana yang sering mereka saksikan di drama televisi ataupun dongeng sebelum tidur atau sama persis dengan dongeng anak di hari natal, yaitu hadirnya sosok Santa Klaus yang memberi semua yang mereka inginkan. Tapi kenyataannya memperbaiki sistem ekonomi negara besar bukan perkara mudah tidak seperti membalikkan telapak tangan, itu membutuhkan proses panjang dan terus-menerus, juga dukungan penuh dari warganya. Tidak banyak negara yang mampu memperbaiki sistem perekonomiannya dengan cara cepat dan instan, kebanyakan yang terjadi justru kegagalan dan kekecewaan warganya yang tidak kunjung menunjukkan hasil karena yang dirasakan justru terus-terusan upaya pengurangan dan pembatasan di sana-sini, sebagaimana yang terjadi belakangan ini. Pemerintah Trump menghentikan bantuan sosial bernama "Obamacare" dan ini mengakibatkan banyak tenaga medis di amerika merasa kecewa dan menyayangkan apa yng dilakukan Trump ini justru memperburuk kondisi yang ada. Ditambah lagi upaya pembatasan jumlah imigran yang mendapatkan perlawanan dari warga amerika, di jalan-jalan sering terjadi demonstrasi massa dan kondisi ini membuat kondisi iklim investasi terganggu. Para pelancong dan turis tidak lagi bisa merasakan kondisi amerika yang tenang karena surat kabar nasional juga kerap memberitakan hal-hal kurang harmonis dan ketegangan antar pendukung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar