Kembali lagi Holywood membuat film yang mengandung unsur provokasi yaitu
dalam film terbarunya Batman versus Superman; Dawn of Justice yang
baru-baru ini diluncurkan dan menjadi barang buruan para pecintanya,
kembali menuai kontroversi. Pada menit 12 film ini dimula dengan
penampakan beberapa orang kulit hitam mengenakan peci putih dan
berpakaian seperti jubah bertindak sebagai penjahat yang sedang menteror
sebuah kota dengan pistol di genggamannya. Tindakan mereka dinilai
brutal dan sadis kepada warga kota tersebut, adegan berikutnya
dilanjutkan dengan baku tembak antara pasukan keamanan pemerintahan
setempat dengan gerombolan provokator tersebut dilanjutkan dengan
mendaratnya Superman di tengah pertempuran tersebut lalu membebaskan
sandera.
Seperti biasa, tindakan para jagoan pembasmi kejahatan di berbagai film yang mereka buat, selalu membuat kesan bahwa di bumi ini semua masalah kejahatan hanya bisa dibasmi dengan kebenaranian pahlawan super bikinan barat dengan peralatan canggihnya. Ya intinya semua masalah bisa selesai jika ada pahlawan bertopeng yang bisa terbang dan memiliki kekuatan super. Padahal dalam kehidupan nyata tokoh-tokoh ini tidak pernah ada dan faktanya orang-orang penjahat yang mereka pasang di dalam semua adegan itu juga bukan fiktif. Kita semua tentu saja setuju seandainya Tokoh superhero ini benar-benar bisa membasmi kejahatan, tapi faktanya kan tidak.
Film Ini benar-benar sebuah upaya pencucian otak, mengajarkan pada anak-anak kita bahwa yang jahat itu adalah orang-orang dengan ciri2 bersorban, pakai peci, berjanggut lebat dsb, dan yang jadi pahlawan adalah orang yang berbaju rapih dan gagah. Jadi, jika sebuah film ingin bicara bahwa tontonan yang mereka sajikan adalah fiktif belaka, tapi faktanya mereka sudah menipu kita semua dengan doktrin bahwa mereka ingin menunjukkan islam adalah penjahat dan orang barat adalah jagoan.
Selain itu Kental sekali unsur kampanye LGBT didalamnya, bagaimana mungkin 2 karakter superhero yang sama-sama lelaki kuat hidup berdampingan dalam satu frame dan mengatakan bahwa mereka adalah sang pembasmi kejahatan. Sungguh kampanye Gay/Homo disini sangat kental dan menyesatkan kita pada akhirnya kita dipaksa menerima konsep LGBT ini dalam tontonan kita.
Apakah jenis tontonan seperti ini yang layak jadi referenasi kita dalam berkehidupan berbangsa beragama ? Apakah kita akan membiarkan saja doktrin itu masuk kedalam akal sehat kita dan membenarkan semua tindakan mereka?Lalu siapa yang akan mengambil keuntungan dari jenis propaganda ini? kembali lagi mereka yang akan bertepuk tangan atas berhasilkan menyebarkan virus membenci islam dan kampanye LGBT dalam bentuk tontonan hiburan keluarga kita.
Seperti biasa, tindakan para jagoan pembasmi kejahatan di berbagai film yang mereka buat, selalu membuat kesan bahwa di bumi ini semua masalah kejahatan hanya bisa dibasmi dengan kebenaranian pahlawan super bikinan barat dengan peralatan canggihnya. Ya intinya semua masalah bisa selesai jika ada pahlawan bertopeng yang bisa terbang dan memiliki kekuatan super. Padahal dalam kehidupan nyata tokoh-tokoh ini tidak pernah ada dan faktanya orang-orang penjahat yang mereka pasang di dalam semua adegan itu juga bukan fiktif. Kita semua tentu saja setuju seandainya Tokoh superhero ini benar-benar bisa membasmi kejahatan, tapi faktanya kan tidak.
Film Ini benar-benar sebuah upaya pencucian otak, mengajarkan pada anak-anak kita bahwa yang jahat itu adalah orang-orang dengan ciri2 bersorban, pakai peci, berjanggut lebat dsb, dan yang jadi pahlawan adalah orang yang berbaju rapih dan gagah. Jadi, jika sebuah film ingin bicara bahwa tontonan yang mereka sajikan adalah fiktif belaka, tapi faktanya mereka sudah menipu kita semua dengan doktrin bahwa mereka ingin menunjukkan islam adalah penjahat dan orang barat adalah jagoan.
Selain itu Kental sekali unsur kampanye LGBT didalamnya, bagaimana mungkin 2 karakter superhero yang sama-sama lelaki kuat hidup berdampingan dalam satu frame dan mengatakan bahwa mereka adalah sang pembasmi kejahatan. Sungguh kampanye Gay/Homo disini sangat kental dan menyesatkan kita pada akhirnya kita dipaksa menerima konsep LGBT ini dalam tontonan kita.
Apakah jenis tontonan seperti ini yang layak jadi referenasi kita dalam berkehidupan berbangsa beragama ? Apakah kita akan membiarkan saja doktrin itu masuk kedalam akal sehat kita dan membenarkan semua tindakan mereka?Lalu siapa yang akan mengambil keuntungan dari jenis propaganda ini? kembali lagi mereka yang akan bertepuk tangan atas berhasilkan menyebarkan virus membenci islam dan kampanye LGBT dalam bentuk tontonan hiburan keluarga kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar