Agnez
Mo kembali menuai sensasi, dalam sebuah acara pagelaran musik yang
diadakan sebuah acara ulang tahun ke 21 Stasiun televisi swasta Nasional
Indosiar 11 Januari lalu, seorang aktris bernama Agnez Mo membuat mata
penonton terbelalak dengan pakaian yang dikenakannya. Dibagian bawah
pakaian transparan, terselip sebuah kata berbahasa arab yang semua orang
tidak mengetahui arti dan maknanya, dan juga tidak memahami apa maksud
disematkannya kata tersebut di tengah acara hiburan bernuansa musik
tersebut. Apa benar Agnez sedang ingin mencari sensasi dengan pakaiannya
ini? Apakah memang seperti ini artis biasa menuai kontroversi untuk
mencari perhatian publik dan membuat dirinya terkenal? Rasanya kita
semua kenal siapa seorang Agnez, ia adalah sasaran empuk para haters
yang selalu setia menghujatnya di media sosial kapan saja. Ia adalah
artis yang juga dibesarkan namanya oleh para haters karena berbagai
tindakannya. Dan ia juga merupakan artis yang sangat tidak suka dengan
berbagai tindakan haters dan ia adalah artis yang memilih jalan damai
untuk menanggapi berbagai tudingan miring atas dirinya. Lalu, apakah
tindakannya kali ini juga dilakukan atas kemauannya sendiri? Apakah
Agnez tidak memikirkan dampak yang akan ditimbulkan atas tindakannya
ini. Ia tentu saja sudah memperhitungkan sangat besar resiko yang akan
di terimanya dengan tindakannya ini. Tapi mengapa ia berani mengambil
resiko tersebut? Apakah benar ini memang dilakukan untuk kepentingan
promo, atau ada pihak lain yang menginginkan ia tampil di hadapan publik
dengan tujuan tertentu? Maka dari itu, sesi ini akan mengupas sisi lain
konfli ini, agar kita mengerti apa yang sedang terjadi.
Beberapa pertanyaan yang muncul di masyarakat?
Tulisan berbahasa arab di busana yang dikenakan Agnez mo di atas panggung adalah Al Muttahidah atau United dan yang dalam Indonesia itu adalah bersatu. Benarkah tujuan di sematkan kata itu dalam rangka persatuan? bersatu antara unsur apa dan apa? lalu kenapa harus dalam bahasa arab bukan bahasa mandarin misalnya? Dan jika pada akhirnya imbas yang dihasilkan adalah hujan bully di media sosial? apakah tujuan bersatu itu sudah tercapai? karena pada akhirnya yang terjadi adalah perpecahan?
Lalu, apakah benar, Jauh-jauh Agnez terbang dari Amerika hanya sekedar untuk menuai kecaman dari pada haters? Dengan segala konsekuensi busana kontroversi yang dikenakan, ia akan bisa menggubris semua anggapan itu dan menganggap tindakannya sama sekali tidak melanggar aturan dan tidak akan mengecewakan orang lain. Karena kata yang diusungnya bermakna persatuan. Lalu bagaimana dengan busana transparan yang dikenakan? bukankah itu juga berarti tidak menghormati simbol makna persatuan itu sendiri. Makna kata bersatu disini menjadi blur dan tidak menunjukkan itikad ingin adanya persatuan.
Apakah sesederhana itu tujuannya? Pasti ada makna terselubung dibalik ini semua. Mari kita cerna sama-sama. Kata berbahasa arab sepertinya merujuk kepada sekalian muslim, dan media yang di gunakan untuk menulisan kata tersebut adalah bahan tipis menerawang seluruh tubuh yang merujuk pada nilai kebebasan hidup, jika disatukan maka mengandung arti "umat muslim bersatu dalam Kebebasan." Atau ingin mengajak muslim untuk menjalani hidup lebih bebas, bebas berbusana minim misalnya seperti yang ditunjukkan di panggung kala itu.
Ketika MUI angkat bicara bahwa apa yang dilakukan Agnez ini tidak melanggar kaidah agama, hal itu memang benar adanya, karena tidak mengandung unsur penistaan secara mashab dan akidah. Itu hanya simbol tulisan kaligrafi biasa. Disini maka masyarakat semakin lagi dibingungkan dengan statement itu, karena itu artinya MUI sudah membenarkan apa yang dilakukan Agnez co. Dan Agnez di anggap tidak bersalah. Jika demikian, lalu siapa yang harus disalahkan?
Ya inilah tujuan utamanya, membuat kekacauan opini di masyarakat, dan opini itu akhirnya dibenturkan pada agama. Lalu terjadi kesimpang siuran yang semuanya akhirnya bermuara pada opini bahwa Agnez adalah korban.
Sebagaimana kita tahu, Agnez ini adalah artis yang katanya multitalenta yang sedang getol-getolnya go internasional, sekarang pun ia sudah menetap di Amerika dalam rangka mempromosikan dirinya seorang bintang yang ingin disejajarkan dengan Artis Hollywood seperti Taylor Swift, Ariana Grande dan Adele. Usahanya sudah melanglang buana dan beberapa tahun ini belum membuahkan hasil, bahkan sekaraang membuat bingung masyarakat indonesia sendiri bahwa Agnez ini lebih banyak sisi kontroversinya dibanding karya-karyanya yang mendunia. Mulai dari tampilannya di atas panggung yang suka nyeleneh, juga sisi kepribadiannya yang kelam dan berita suka gonta ganti pasangan yang di blow up ke media secara berlebihan. Dimasa lalu Agnez juga pernah berbenturan dengan masyarakat Aceh terkait penggunaan Tarian Saman dalan koreografinya. Semakin lama masyarakat tidak lagi melihat Agnez ini artis berbakat yang punya karya bertaraf internasional, sebagaimana yang sudah dihasilkan artis hollywood lainnya, sebaliknya ia hanya sekelas artis yang kaya sensasi.
Lalu apa benar saat ini Agnez memang sedang kesulitan mencari sponsor kelas jet zet yang bisa lebih melambungkan lagi namanya ke permukaan sehingga ia akan bisa diterima oleh publik internasional. Sponsor kuat yang biasa melambungkan nama besar seorang Agnez mo yang di rangkul sekarang ini nampaknya lebih suka memilih jalan pintas, yaitu dengan cara membuat aksi kontroversi. Memang benar dengan cara seperti ini, ia akan mendapatkan perhatian publik, dan dikupas habis-habisa oleh media. Tetapi sayangnya, jenis publikasi seperti ini justru menghancurkan reputasinya di mata penggemarnya sendiri. Harusnya Agnez berkonsentrasi membuat karya-karya super berskala Internasional yang bisa di nikmati orang banyak, bukan berusaha tampil dengan sejuta tanda tanya.
Kita sudah melihat contoh lain yang sudah ada saat ini, Anggun C Sasmi, ia juga artis internasional yang sudah menetap di Prancis, memang dalam aksi panggungnya tidak pernah nyelenah, cuma kadang memang di rasa busananya kekurangan bahan. Tapi lihatlah perkataan yang dilontarkannya di media sosial, walau di KTP ia mencantumkan agama Islam tetapi perkataannya selalu saja menghina orang islam, bahkan pernah menghujat dan menghakimi orang islam. Dan apa yang terjadi dengan karier musiknya di Indonesia saat ini, adalah orang tidak lagi menghargainya sebagai musisi, tapi tidak lebih dari seorang penghibur biasa. Ya seperti inilah konsekuensi jadi artis internasinal yang harus mau merusak islam jika ia ingin di terima masyarakat inetrnasonal. Tidak mudah jika ingin menjadi artis skala dunia, disamping harus punya karya yang bagus juga harus mau banyak berkorban, termasuk berkorban jiwa.
Yang dilakukan Agnez mo saat ini juga sama, ia sedang bermain di air keruh, memang sejenak akan membuatnya bulan-bulanan, tapi akhirnya ia tampil ke permukaan sebagai ikan yang bersih. Lihatlah apa yang terjadi setelah aksi panggungnya beberapa waktu lalu, perang dingin dan gaduh di berbaga media sosial mempertontonkan bahwa Misi Agnez dalam membuat kacau opini publik ini sudah berhasil mengangkat dirinya sebagai pihak yang tidak perlu di salahkan, salahkan saja orang-orang yang berpikir negatif, salahkan saja orang-orang yang ortodoks dan salahkan saja penyelenggara, salahkan saja sponsor dan sebagainya. Kegaduhan ini akan berakhir pada pembenaran tindakan Agnez dan publik mempertanyakan independensi fatwa MUI. Ya memang ini tujuan misi tersebut, kegaduhan dan ketidak percayaan pada institusi publik yang menaungi bidang keagamaan. Sadarkah anda bahwa kita sudah berhasil dibawa ke dalam pusaran masalah yang dengan sengaja dibuat oleh pihak Agnez mo untuk membuat kacau dan semakin rendahnya kepercayaan pada MUI.
Lalu apa misi utama dibalik kekacauan ini? Makna kata Al Muttahid yang artinya bersatu ini sebenarnya bermakna sebaliknya yang tujuannya adalah memecah belah dan membuat kekacauan. Apa buktinya, ya seperti yang terjadi sekarang ini, gara-gara kata-kata bersatu itu, justru yang terjadi adalah saling bertentangan, saling hujat, saling hina dan saling bully. Tujuan utamanya adalah lawan kata dari persatuan itu sendiri, dan misi ini sudah dianggap berhasil oleh sebagian orang, karena banyak pertentangan diantara para pendukung bahkan sudah membawa isntitusi keagamaan juga.
Jadi Berhati-hatilah saudaraku, ada Tangan Tuhan (Illuminati hand) yang sedang bermain di belakang semua ini. Bukan sekedar sensasi yang ingin di capai tetapi juga kekacauan opini dan merendahkan nilai keagamaan. Jangan terpengaruh dan membuat keadaan semakin kacau, jika anda tidak ingin masuk dalam lingkaran setan yang sedang mereka buat, maka sebaiknya anda diam saja dan menahan diri. Sekarang kita sudah tahu bahwa Agnez Mo adalah agen Illuminati yang sedang membuat rencana konspirasi mengacaukan cara berpikir kita. Tidak ada tujuan lain selain mereka akan mendapatkan keuntungan dari kekacauan yang kita rasakan saat ini. Semakin kacau opini publik, maka semakin berhasil ia menjadi pemenang. Maka dari itu, tahan diri anda untuk berkata apalagi menghujat, biarkan saja dan abaikan saja semua berita dan tindakannya. Tidak ada yang perlu di tanggapi dan di beritakan.
Beberapa pertanyaan yang muncul di masyarakat?
Tulisan berbahasa arab di busana yang dikenakan Agnez mo di atas panggung adalah Al Muttahidah atau United dan yang dalam Indonesia itu adalah bersatu. Benarkah tujuan di sematkan kata itu dalam rangka persatuan? bersatu antara unsur apa dan apa? lalu kenapa harus dalam bahasa arab bukan bahasa mandarin misalnya? Dan jika pada akhirnya imbas yang dihasilkan adalah hujan bully di media sosial? apakah tujuan bersatu itu sudah tercapai? karena pada akhirnya yang terjadi adalah perpecahan?
Lalu, apakah benar, Jauh-jauh Agnez terbang dari Amerika hanya sekedar untuk menuai kecaman dari pada haters? Dengan segala konsekuensi busana kontroversi yang dikenakan, ia akan bisa menggubris semua anggapan itu dan menganggap tindakannya sama sekali tidak melanggar aturan dan tidak akan mengecewakan orang lain. Karena kata yang diusungnya bermakna persatuan. Lalu bagaimana dengan busana transparan yang dikenakan? bukankah itu juga berarti tidak menghormati simbol makna persatuan itu sendiri. Makna kata bersatu disini menjadi blur dan tidak menunjukkan itikad ingin adanya persatuan.
Apakah sesederhana itu tujuannya? Pasti ada makna terselubung dibalik ini semua. Mari kita cerna sama-sama. Kata berbahasa arab sepertinya merujuk kepada sekalian muslim, dan media yang di gunakan untuk menulisan kata tersebut adalah bahan tipis menerawang seluruh tubuh yang merujuk pada nilai kebebasan hidup, jika disatukan maka mengandung arti "umat muslim bersatu dalam Kebebasan." Atau ingin mengajak muslim untuk menjalani hidup lebih bebas, bebas berbusana minim misalnya seperti yang ditunjukkan di panggung kala itu.
Ketika MUI angkat bicara bahwa apa yang dilakukan Agnez ini tidak melanggar kaidah agama, hal itu memang benar adanya, karena tidak mengandung unsur penistaan secara mashab dan akidah. Itu hanya simbol tulisan kaligrafi biasa. Disini maka masyarakat semakin lagi dibingungkan dengan statement itu, karena itu artinya MUI sudah membenarkan apa yang dilakukan Agnez co. Dan Agnez di anggap tidak bersalah. Jika demikian, lalu siapa yang harus disalahkan?
Ya inilah tujuan utamanya, membuat kekacauan opini di masyarakat, dan opini itu akhirnya dibenturkan pada agama. Lalu terjadi kesimpang siuran yang semuanya akhirnya bermuara pada opini bahwa Agnez adalah korban.
Sebagaimana kita tahu, Agnez ini adalah artis yang katanya multitalenta yang sedang getol-getolnya go internasional, sekarang pun ia sudah menetap di Amerika dalam rangka mempromosikan dirinya seorang bintang yang ingin disejajarkan dengan Artis Hollywood seperti Taylor Swift, Ariana Grande dan Adele. Usahanya sudah melanglang buana dan beberapa tahun ini belum membuahkan hasil, bahkan sekaraang membuat bingung masyarakat indonesia sendiri bahwa Agnez ini lebih banyak sisi kontroversinya dibanding karya-karyanya yang mendunia. Mulai dari tampilannya di atas panggung yang suka nyeleneh, juga sisi kepribadiannya yang kelam dan berita suka gonta ganti pasangan yang di blow up ke media secara berlebihan. Dimasa lalu Agnez juga pernah berbenturan dengan masyarakat Aceh terkait penggunaan Tarian Saman dalan koreografinya. Semakin lama masyarakat tidak lagi melihat Agnez ini artis berbakat yang punya karya bertaraf internasional, sebagaimana yang sudah dihasilkan artis hollywood lainnya, sebaliknya ia hanya sekelas artis yang kaya sensasi.
Lalu apa benar saat ini Agnez memang sedang kesulitan mencari sponsor kelas jet zet yang bisa lebih melambungkan lagi namanya ke permukaan sehingga ia akan bisa diterima oleh publik internasional. Sponsor kuat yang biasa melambungkan nama besar seorang Agnez mo yang di rangkul sekarang ini nampaknya lebih suka memilih jalan pintas, yaitu dengan cara membuat aksi kontroversi. Memang benar dengan cara seperti ini, ia akan mendapatkan perhatian publik, dan dikupas habis-habisa oleh media. Tetapi sayangnya, jenis publikasi seperti ini justru menghancurkan reputasinya di mata penggemarnya sendiri. Harusnya Agnez berkonsentrasi membuat karya-karya super berskala Internasional yang bisa di nikmati orang banyak, bukan berusaha tampil dengan sejuta tanda tanya.
Kita sudah melihat contoh lain yang sudah ada saat ini, Anggun C Sasmi, ia juga artis internasional yang sudah menetap di Prancis, memang dalam aksi panggungnya tidak pernah nyelenah, cuma kadang memang di rasa busananya kekurangan bahan. Tapi lihatlah perkataan yang dilontarkannya di media sosial, walau di KTP ia mencantumkan agama Islam tetapi perkataannya selalu saja menghina orang islam, bahkan pernah menghujat dan menghakimi orang islam. Dan apa yang terjadi dengan karier musiknya di Indonesia saat ini, adalah orang tidak lagi menghargainya sebagai musisi, tapi tidak lebih dari seorang penghibur biasa. Ya seperti inilah konsekuensi jadi artis internasinal yang harus mau merusak islam jika ia ingin di terima masyarakat inetrnasonal. Tidak mudah jika ingin menjadi artis skala dunia, disamping harus punya karya yang bagus juga harus mau banyak berkorban, termasuk berkorban jiwa.
Yang dilakukan Agnez mo saat ini juga sama, ia sedang bermain di air keruh, memang sejenak akan membuatnya bulan-bulanan, tapi akhirnya ia tampil ke permukaan sebagai ikan yang bersih. Lihatlah apa yang terjadi setelah aksi panggungnya beberapa waktu lalu, perang dingin dan gaduh di berbaga media sosial mempertontonkan bahwa Misi Agnez dalam membuat kacau opini publik ini sudah berhasil mengangkat dirinya sebagai pihak yang tidak perlu di salahkan, salahkan saja orang-orang yang berpikir negatif, salahkan saja orang-orang yang ortodoks dan salahkan saja penyelenggara, salahkan saja sponsor dan sebagainya. Kegaduhan ini akan berakhir pada pembenaran tindakan Agnez dan publik mempertanyakan independensi fatwa MUI. Ya memang ini tujuan misi tersebut, kegaduhan dan ketidak percayaan pada institusi publik yang menaungi bidang keagamaan. Sadarkah anda bahwa kita sudah berhasil dibawa ke dalam pusaran masalah yang dengan sengaja dibuat oleh pihak Agnez mo untuk membuat kacau dan semakin rendahnya kepercayaan pada MUI.
Lalu apa misi utama dibalik kekacauan ini? Makna kata Al Muttahid yang artinya bersatu ini sebenarnya bermakna sebaliknya yang tujuannya adalah memecah belah dan membuat kekacauan. Apa buktinya, ya seperti yang terjadi sekarang ini, gara-gara kata-kata bersatu itu, justru yang terjadi adalah saling bertentangan, saling hujat, saling hina dan saling bully. Tujuan utamanya adalah lawan kata dari persatuan itu sendiri, dan misi ini sudah dianggap berhasil oleh sebagian orang, karena banyak pertentangan diantara para pendukung bahkan sudah membawa isntitusi keagamaan juga.
Jadi Berhati-hatilah saudaraku, ada Tangan Tuhan (Illuminati hand) yang sedang bermain di belakang semua ini. Bukan sekedar sensasi yang ingin di capai tetapi juga kekacauan opini dan merendahkan nilai keagamaan. Jangan terpengaruh dan membuat keadaan semakin kacau, jika anda tidak ingin masuk dalam lingkaran setan yang sedang mereka buat, maka sebaiknya anda diam saja dan menahan diri. Sekarang kita sudah tahu bahwa Agnez Mo adalah agen Illuminati yang sedang membuat rencana konspirasi mengacaukan cara berpikir kita. Tidak ada tujuan lain selain mereka akan mendapatkan keuntungan dari kekacauan yang kita rasakan saat ini. Semakin kacau opini publik, maka semakin berhasil ia menjadi pemenang. Maka dari itu, tahan diri anda untuk berkata apalagi menghujat, biarkan saja dan abaikan saja semua berita dan tindakannya. Tidak ada yang perlu di tanggapi dan di beritakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar