Sabtu, 09 Januari 2016

ISU KIAMAT OKTOBER 2015 TIDAK TERBUKTI

Baru-baru ini sejumlah laman ilmiah bidang antariksa memberitakan bahwa akan terjadi kiamat pada bulan Oktober tahun ini. NASA selaku badan antariksa kredibel dunia juga sudah mengeluarkan pernyataan bahwa hal itu memanglah benar adanya, walau juga dipihak mereka disertai dengan bantahan, namun ada banyak bukti yang ditunjukkan beberapa lembaga riset lainnya bahwa hal tersebut bukanlah hal sederhana. Ada kesan bahwa NASA sengaja menutupi berita ini dalam rangka untuk menenangkan publik dan tidak membuat kepanikan di berbabagai negara, namun disisi lain kekacauan yang terjadi diberbagai belahan dunia ini nampaknya harus ada penjelasannya. Seperti misalnya gelombang panas yang mendera berbagai negara dan menimbulkan banyak korban, lalu kekeringan berkepanjangan di berbagai wilayah juga menimbulkan banyak tanda tanya, lalu terjadi banjir bandang dan curah hujan ekstrim diberbagai wilayah harusnya ada penjelasan logis yang bisa sama-sama kita sepakati bahwa ini bukan sekedar fenomena perubahan ikllim biasa. Apakah benar ini memang ada kaitannya dengan isu kiamat yang beredar selama ini. Apakah fenomena tersebut merupakan bagian dari rangkaian kiamat yang dimaksus?

Sebuah peristiwa fenomena alam terjadi, ini terjadi di luar angkasa sana, yaitu matahari, kurang labih ditanggal 5 Mei 2015, dilaporkan telah terjadi fenomena alam, dimana matahari telah mengeluarkan lidah api terdahsyatnya yang kekuatannya mencapai 10 kali nuklir Hiroshima. Apakah peristiwa gelombang panas yang sedang mendera bumi ini juga merupakan salah satu bagian dari dampak badai matahari tersebut? Laporan tersebut juga membenarkan bahwa di masa-masa ke depan akan terjadi banyak dampak pada bumi, mulai dari perubahan iklim hingga musim. Lalu apa penjelasan Islam mengenai hal ini?

Pada Selasa (5/5) kemarin, Matahari mengeluarkan lidah api terdahsyat yang sangat berdampak pada area Pasifik Bumi. Flare itu terjadi pada pukul 18.11 waktu setempat dan dijuluki Active Region 2339 (AR2339), seperti dilaporkan Space. Sambungan radio di area Pasifik sempat mati untuk sementara karena badai yang sangat dahsyat tersebut. Dikhawatirkan Bumi juga akan terjadi pengaruh terhadap fenomena dahsyat itu.

Keterangan Space Weather Prediction Center (SWPC, AS mengatakan, "Mengingat sifat impulsif peristiwa ini, serta lokasi sumber pada bagian timur Matahari, kita tidak mengharapkan badai radiasi di Bumi." "Kami punya misi mencari gambar baru dari NASA SOHO [Solar dan Heliospheric Observatory] untuk menentukan apakah ada korelasi antara korona injeksi massa (CME) dengan peristiwa ini," ujar Space. Mereka juga mengambahkan, "Mengingat logika yang sama tadi, kami tidak mengharapkan ada salah satu hal yang akan berdampak pada Bumi." Jilatan api itu diidentifikasikan menjadi tiga kategori oleh para ilmuwan, C (terlemah), M (tingkat menegah), serta X (terkuat). X flare disebutkan 10 kali lebih kuat dari M flare, M flare sendiri besarnya bisa seperti bom nuklir Hiroshima.

Ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu itu mengalahkan ledakan sebelumnya yang terjadi pada 11 Maret yang dikenal sebagai AR12297 dalam level X2.2. Diperkirakan ledakan yang terjadi selasa lalu itu berada pada level X2.7. Para ilmuwan mengatakan jika ledakan yang lebih besar kemungkinan akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Mereka mengatakan, "Kami telah mengamati CME energik dari beberapa sisi belakang matahari, jadi kami mengantisipasi aktivitas matahari secara keseluruhan akan meningkat dalam jangka waktu pendek dan menengah."

Baca selengkapnya http://www.infospesial.net/48177/badai-matahari-10-kali-nuklir-hiroshima-ancam-bumi/ /infospesialcom @infospesial


LETUSAN MATAHARI TERKUAT TERJADI TAHUN LALU, DAN DAMPAKNYA BARU TERASA SAAT INI

28 Oktober 2014

NASA juga telah melaporkan bahwa satelit NOAA miliknya telah mendeteksi badai matahari yang berpotensi mengganggu komunikasi radio frekuensi tinggi yang ada di bumi. Ilmuwan dari University of Graz di Austria mengatakan bahwa salah satu ledakan matahari terbesar selama 10 tahun terakhir akan terjadi pekan ini dan berpotensi besar melumpuhkan frekuensi radio.

Kanzelhoehoe Obseravatory di universitas tersebut telah mencatat bahwa letusan matahari yang berupa penyemburan massa korona yang menarik energinya dari medan kuat magnet matahari akan terjadi pekan ini dan mengakibatkan distorsi pada medan magnet bumi yang berdampak pada sistem teknik di Bumi dan antariksa. Seperti yang dilansir Xinhua, para ilmuwan tersebut telah mendeteksi kelompok bintik matahari berdiameter 125 kilometer tengah menghadap ke bumi.

Bintik tersebut, menurut kepala observatorium Austria, Astrid Veronig, sangat besar sehingga dapat dilihat tanpa menggunakan teleskop. Para ilmuwan menambahkan jika dampak dari letusan matahari tersebut dapat menyebabkan lumpuhnya sinyal radio di bumi selama beberapa Minggu ke depan. (okta)

PENJELASAN MAKNA KIAMAT DALAM ISLAM

MATAHARI AKAN MENGECIL

Lalu bagaimana Islam memandang Kiamat?

Dalam Al Quran sudah dijelaskan bahwa saat terjadi Kiamat, maka Planet akan Saling Bertabrakan lalu menjadi debu. Matahari menyusut dan beterbangan di angkasa. Selama proses kiamat, matahari akan menciut, pusat tatasurya ini akan kehilangan sejumlah besar massa. Semua planet akan menjauh. Lalu terjadi kekacauan orbit memicu tabrakan antara planet-planet. "Dalam tatasurya kita, Jupiter akan bertahan hingga evolusi akhir matahari tanpa cedera,"

Firman Allah Subhannahu wa Ta’ala yang artinya : “Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. (Al-Haaqqah 69:13-20).

SALAH SATU RUKUN IMAN

Percaya kepada hari kiamat adalah salah satu rukun iman yang ke enam.

Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman: “…Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian (kiamat), maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”(An-Nisaa’:136).

KIAMAT ADALAH RAHASIA ILLAHI

Ilmu kita tidak akan pernah sampai untuk meramalkan kapan kepastian terjadinya Kiamat, karena hal itu adalah menjadi rahasia Allah SWT.

“Telah dekat terjadinya Hari Kiamat. Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah”(Q.S an-Najm : 57-58)

Mereka menanyakan kepadamu tentang hari akhir : “Kapankah terjadinya ?”. Katakanlah:”Sesungguhnya pengetahuan tentang itu ada pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat bagi yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:”Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS AL-A’raaf :187)

BUMI MEMASUKI FASE KEPUNAHAN BARU


Saat ini Bumi kita tengah memasuki fase kepunahan baru, hal tersebut adalah hasil sebuah studi yang dilakukan tiga perguruan tinggi di Amerika Serikat. Dari hasil studi tersebut diketahui bahwa hewan bertulang belakang (vertebrates), bahkan termasuk manusia, bisa saja menjadi korban yang pertama memasuki kepunahan itu.

Dari hasil studi yang dipimpin 3 Universitas terkemuka yakni Univesitas Stanford, Princeton, dan Berkeley. Disebutkan bahwa hewan bertulang belakang menghilang 114 kali lebih cepat dari normal.

Penemuan ini juga pernah dilaporkan Duke University tahun lalu. Salah satu penulis studi baru tersebut mengatakan, “Sekarang ini kita memasuki tahap keenam kepunahan massal”, tegasnya. Peristiwa yang sama pernah terjadi 65 juta tahun yang lalu., ketika dinosaurus menghilang alias punah.

“Jika ini sampai terjadi, butuh jutaan tahun untuk kembali pulih dan beberapa spesies hewan akan kembali hilang dari yang ada saat ini,” kata pimpinan peneliti, Gerardo Ceballos. Para ahli mempelajari sejarah tingkat kepunahan hewan bertulang belakang melalui catatan-catatan fosil yang tersimpan. Para ilmuwan menemukan tingkat kepunahan baru-baru ini 100 kali lebih tinggi dibanding pada masa-masa ketika bumi tidak mengalami kepunahan massa, pada masa silam.

FAKTA DI LAPANGAN

Beberapa waktu lalu kita disibukkan dengan berita banyaknya korban jatuh di India dan Pakistan akibat tingginya suhu rata-rata yang dibawa gelombang panas bumi. Ada ribuan orang mengalami dehidrasi dan kematian mendadak akibat panas yang berkepanjangan di berbagai wilayah tersebut. Peristiwa ini juga baru-baru ini terjadi di Jepang, yang menewaskan 70 orang. Lalu kemarau dan kekeringan panjang mengakibatkan banyak hilangnya sumber mata air bersih di berbagai wilayah Jawa. Jadi Bisa Anda bayangkan, dengan kondisi panas mencapai 50 derajat celsius saja manusia bisa wafat, apalagi jika ini dihadapi hewan dan binatang yang hidup di alam bebas. Mereka pastinya termasuk mahluk yang paling menderita, karena hewan-hewan ini tidak memiliki kemampuan mengatasi kekeringan dan dehidrasi sebagaimana yang dilakukan manusia, maka dari itu memang betul faktanya ada banyak spesies hewan yang hilang dari muka bumi beberapa waktu ke depan. Akan ada banyak spesies hewan yang hilang dari permukaan bumi akibat fenomena alam ini.

Temuan mengejutkan itu muncul di tengah ketakutan banyak orang akan hancurnya bumi, bahkan disebut sebagai salah satu rangkaian terjadinya kiamat, dimana seluruh alam semesta ini akan hancur. Tapi sesungguhnya pada bulan September fase ini akan mencapai puncaknya. Inilah sebabnya timbul spekulasi bahwa diperkirakan pada bulan september hingga oktober akan terjadi kiamat, dimana pada saat itu akan terjadi banyak kepunahan massal di seluruh penjuru bumi, bukan hanya tumbuhan dan binatang bahkan manusia juga akan mengalami hal serupa, terutama yang berkaitan dengan cuaca ekstrim dan bencana alam.


Sebagai akibat fenomena, meningkatnya aktivitas matahari yang mengakibatkan semakin besarnya volume jilatan matahari memasuki atmosfir bumi dan menimbulkan bencana gelombang panas dan kekeringan. Sementara penyebab meningkatnya aktivitas matahari adalah sebagaimana sudah disebutkan dalam Al Quran bahwa menjelang datangnya hari kiamat, maka matahari akan menyusut dan semakin mengecil, fenomena matahari menyusut akan terus terjadi, yaitu dimana matahari sedang melepaskan medan massanya secara terus-menerus hingga akhirnya matahari lama kelamaan akan mengecil dan kehilangan medan massanya lalu semua planet yang ada disekitarnya akan saling menjauh dan lalu terjadi tabrakan antar planet dan terjadilah kiamat.

Mungkin definisi planet bertabrakan yang dimaksud NASA adalah peristiwa ini, hal ini memang pasti akan terjadi, namun itu masih membutuhkan waktu yang sangat panjang dan lama, bukan akan terjadi tabrakan planet dalan waktu dekat ini, seperti yang mereka sebutkan akan terjadi di bulan September tahun 2015 ini, sekali lagi hanya Allah swt saja yang mengetahui hal tersebut. Kiamat tidaklah terjadi secara tiba-tiba seperti perkataan mereka yang menganggap bahwa alam akan dengan sangat mudahnya bergerak sesuai perkiraan mereka, karena iman seorang muslim hanya meyakini bahwa segala sesuatu yang bergerak dan bernyawa di bumi ini, itu diketahui ALlah swt, tidak ada yang luput satupun dari pengawasan-Nya. Sedangkan perkiraan kiamat versi NASA yang dimaksud mungkin adalah fenomena berkurangnya jumlah spesies tanaman dan binatang serta manusia sebagai akibat kekeringan dan tingginya suhu permukaan bumi mengakibatkan terjadinya kepunahan massal secara signifikan dalam satu kurun waktu. Definisi kiamat ini bukan mengandung makna akan berakhirnya usia bumi termasuk semua mahluk yang ada di dalamnya, lalu terjadi kehancuran besar-besaran. Ide-ide kiamat seperti ini sengaja dihembuskan oleh kaum musyrikin sesungguhnya adalah untuk menggoyahkan iman umat muslim dan menjauhkan keyakinan kepada Sang Maha Pencipta, lalu beralih pada kepercayaan pada ilmu sains dan teknologi. Semakin banyak yang mempercayai maka itu menunjukkan ide mereka diterima dan di amini, dengan demikian orang muslim tandanya masih mudah dipermainkan imannya.

Mungkin untuk lebih memudahkan kita memberi tanda sedang berlangsungnya proses menuju kiamat sesungguhnya adalah ketika terjadi fenomena suara terompet sangkakala yang menggema di sebagian langit eropa beberapa waktu lalu. Sebagaimana sudah disampaikan beberapa ahli, bahwa fenomena suara misteri yang mirip alunan terompet malaikat Izrail ini juga dihasilkan dari dampak semakin tingginya suhu di permukaan bumi yang mengakibatkan timbulnya gesekan di wilayah kutub bumi dan akhirnya menghasilkan suara-suara alam atau yang biasa mereka sebut suara dalam dalam alam (Sound of Nature). Suara-suara ini akan mulai sering kita dengar dalam waktu-waktu ke depan seiring berjalannya waktu dimana manusia juga diberikan kesempatan untuk memperbaiki keimanan dan ketaqwaannya kepada Sang Maha Pencipta sebelum kiamat itu benar-benar terjadi.

Semoga saja atas apa hal yang disampaikan para ilmuwan mengenai berita datangnya hari kiamat janganlah dengan mudah membenarkan dan menelannya bulat-bulat, namun ada baiknya itu dijadikan acuan untuk membuat kita semakin iman kepada Allah swt, Al Quran dan Rasulullah saw, karena satu-satunya sumber terbaik adalah apa-apa yang berasal dari-Nya bukan yang lain.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...